Penggunanya biasa ditemukan pada sistem dengan dua fungsi kontrol berbeda atau rangkaian sistem interlock. Fungsi Push Button. Sebagai tombol yang fungsinya menghubungkan dan memutus aliran listrik, tombol ini dipakai pada sejumlah benda elektronik, di antaranya buzzer, relay, LED dan perangkat output lainnya.
Nilai resistor feedback sebesar 10R akan selalu menjamin. Gambar 3.2.14 Rangkaian OPAmp sebagai Integrator Perhatikan perbedaannya dengan rangkaian differensiator pada gambar 3.2.14 diatas. Yaitu tidak adanya capasitor pada jalur input. Bila diberikan sinyal kotak sebagai masukan, akan dihasilkan sinyal mirip segitiga.
Gambar 2.1. Simbol Op Amp Gambar diatas menunjukkan dua input, output, dan koneksi catu daya pada op amp. Prinsip kerja op amp adalah membandingkan nilai kedua input bernilai sama output op amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya maka output op amp akan memberikan tegangan output.
Dalam rangkaian pada gambar 1. (a), kuat arus yang mengalir dalam rangkaian adalah R r i o Sedangkan kuat arus yang akan terbaca oleh ampermeter pada rangkaian dalam gambar 1. (b) adalah R r R A i Akibat adanya hambatan dalam ampermeter, maka kuat arus yang terukur (i) selalu menjadi lebih kecil dari kuat arus yang akan diukur (i o
Dari gambar diatas terlihat bahwa rangkaian flip-flop D tersusun atas SR flip-flop yang sedikit dimodifikasi dengan tambahan gerbang NOT (inverter) yang menghasilkan input baru D. Informasi data yang berada pada masukan D akan disimpan pada output Q hanya apabila input clock Cp dalam keadaan 1 pulsa. namun jika clock Cp berkondisi 0, maka
Perhatikan bahwa nilai penguatan rangkaian ini selalu lebih besar dari 1, berapapun nilai 𝑅 dan 𝑅 . Rangaian penjumlah dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.1 Rangkaian inverting amplifier Pada rangkaian ini, tegangan pada kedua kaki input Op-Amp adalah nol. Selain itu, tidak ada arus yang melewati kedua kaki input.
OcrouNZ.
rangkaian pada gambar diatas disebut rangkaian