Kitasebaiknya menjaga jarak dengan orang-orang seperti ini agar pikiran kita lebih terjaga dari omongan yang tidak perlu. Demikian 5 tindakan atau sikap buruk yang bisa dilakukan oleh orang-orang terdekat kita. Sikap seperti ini tidak boleh kita biarkan. Kita berhak menegur atau membatasi hubungan dengan orang yang suka bertindak demikian. [jat] jpnncom, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan serius soal potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia yang berlaku 3-4 Agustus 2022 Upacaraini dilakukan dengan mengupacarai benda-benda yang membantu aktivitas hidup manusia saat ini, seperti motor, mobil, mesin, hingga komputer. 11. Nyepi. Upacara dan adat istiadat Bali yang terakhir adalah Nyepi. Perayaan ini dilakukan selama satu hari lamanya dengan menahan hawa nafsu dan berdiam diri di rumah. TugasAntropologi. 1. Latar Belakang. Saya mengambil bahan untuk tulisan Etnografi adalah mengenai kebudayaan suku bangsa Nias. Karena menurut saya meskipun Nias hanya memiliki satu suku bangsa yang biasanya disebut orang nias namun mereka memiliki beragam kebudayaan yang menarik untuk diketahui dan diteliti. Sejajardengan itu, Bambowo La'ia menyatakan bahwa pemimpin di Nias itu mempunyai syarat, yakni: 1. Berwibawa (Molakhömi) Wibawa itu mewujudkan diri dalam keseganan terhadap seseorang. Wibawa ini adalah pembawaan sejak lahir, dan sukar menerangkan sebab-sebab yang membuat orang segan kepada seseorang itu. 2. Senioritas (Fa'asia'a) zonamahasiswaid- Kuliah online akan berlanjut di tahun ajaran 2021. Beberapa sifat dosen saat kuliah online tidak disukai oleh mahasiswa, mulai dari yang masa bodo hingga memberatkan mahasiswa. Order Sekarang. Pada saat kuliah online ada dosen yang tetap menerapkan peraturan sebagaimana biasanya, padahal kuliah online banyak kendala yang terjadi. 85uZR. Sepanjang hidup, sebagai manusia kita akan terus memilah-milah mana sifat baik yang perlu ditanamkan dalam diri dan mana sifat buruk yang harus dijauhi. Jangan malah bersikap kurang peduli sampai kita dikuasai berbagai sifat yang kurang itu sampai terjadi, tentu banyak orang enggan berteman dengan kita. Kehidupan kita pun akan dipenuhi berbagai persoalan. Seperti tujuh sifat berikut ini yang wajib kita Cuma suka memanfaatkan kerja keras orang lainIlustrasi pria bergembira ini bakal kelihatan banget saat seseorang berada dalam kelompok. Dia sering menghindari tugas dan orang lainlah yang mengerjakannya. Akan tetapi untuk urusan hasilnya, dia gak pernah mau ketinggalan sampai gak kebagian hasilnya. Hasilnya dikurangi sedikit demi memberi upah lebih pada yang bekerja paling keras saja, dia gak akan terima. Bahkan kalau bisa, semua hasilnya buat dia saja. Nyebelin banget, kan? Ada peribahasa yang cocok dengan sifat seperti ini. Yaitu, 'awak yang payah membelah rayung, orang lain yang beroleh sagunya'. Artinya, kita yang bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapatkan manfaatnya. Jangan sampai sifat ini ada pada kita, ya!2. Selalu hanya mengikuti perkataan orangIlustrasi pria menutupi mulut dua kemungkinan dari sifat hanya suka mengikuti perkataan orang lain. Bisa asal menurut saja terhadap berbagai perintah atau saran. Bisa pula membeo alias meniru ucapan orang jarang, orang dengan sifat ini berlagak pintar. Sebab ucapan yang ditirukannya memang berasal dari orang pintar. Sayangnya, bukannya digunakan untuk bahan belajar, malah seperti buat bergaya saja. Cocok banget dengan peribahasa 'berlidah di lidah orang'.3. Curang dan rakus, mau diberi tetapi tak mau memberiIlustrasi wanita bertopang dagu memang harus seseimbang mungkin. Kalau kita suka diberi, sesekali kita juga harus bergantian memberi. Biar orang lain juga merasa senang mengetahui dirinya diperhatikan. Makin menyebalkan jika gak pernah mau memberi, tetapi kalau dirinya gak diberi langsung sewot dan merasa dianaktirikan. Ini berbeda dengan bila seseorang memang gak memiliki kemampuan memberi. Kalau sebenarnya mampu, dia menjadi perwujudan dari peribahasa 'di padang orang berlari, di padang sendiri berjingkat'.4. Suka banget mencela orang lain padahal diri sendiri gak lebih baikIlustrasi pria berwajah serius Rasanya memang gak ada sih, pencela yang lebih baik daripada orang yang dicelanya. Sebab kalau dirinya lebih baik, pasti merasa mencela orang lain itu sama sekali gak ada untungnya. Lain dengan orang yang sebenarnya gak lebih baik dari yang dia berharap celaannya bisa membuat dirinya tampak lebih baik ketimbang orang itu. Padahal sih, orang-orang gak semudah itu tertipu. Ini nih, peribahasa yang cocok untuknya, 'mengata dulang paku serpih, mengata orang awak yang lebih'. Baca Juga 5 Peribahasa Banjar Mengekspresikan Sifat Manusia, Ada Sifat Haus Puji 5. Gak peduli sesalah apa pun, asal masih keluarga atau teman sendiri tetap dibelaIlustrasi pria berkacamata berarti kita perlu menyudutkan teman atau saudara yang melakukan kesalahan. Itu hanya akan membuat mereka merasa lebih buruk. Namun paling gak, jangan lantas seperti membutakan diri pada salah dibilang benar hanya lantaran pelakunya masih orang terdekat kita. Sebaliknya, yang menjadi korban justru kita sudutkan. Ini namanya kita sudah gak bisa bersikap objektif. Memang sih, ada peribahasa 'tidak ada orang menggaruk ke luar badan'. Artinya, memihak teman atau saudara itu sudah menjadi hal biasa. Akan tetapi yang terbaik tetaplah gak kehilangan objektivitas dan rasa keadilan dalam menilai serta menyikapi apa Kalau mendapatkan kesenangan gak berbagi pada orang lain, kalau susah langsung minta tolongIlustrasi pria dalam masalah tolong atau sekadar menceritakan kesulitan yang tengah dihadapi tentu boleh-boleh saja. Namun semestinya diimbangi dengan kemauan untuk berbagi kesenangan pada orang-orang yang biasa dituju kala malah dia selalu cuma ketiban gak enaknya. Sebab lama-kelamaan, orang setulus apa pun juga bisa menjadi malas menolong atau mendengarkan cerita kesedihan kita kalau begini. Mereka akan mengaitkan kita dengan peribahasa 'kalau laba bercikun-cikun, buruk diberi tahu orang'.7. Parah, berusaha mengubah nasib sendiri saja gak mauIlustrasi wanita yang tak bersemangat dengan sifat begini bakal kentara banget gak niat hidup. Semangatnya menjalani hari seperti gak ada. Apalagi memperjuangkan mimpi dan berusaha mewujudkan masa depan yang cerah. Padahal, itu adalah tanggung jawab masing-masing orang. Namun dia malah kerap seperti hendak menyampirkannya ke pundak orang lain. Dia main pasif saja, cuma menunggu uluran tangan orang. Pas banget dengan peribahasa yang menohok ini, 'seperti orang mati, jika tiada orang mengangkat, bila akan bergerak'.Jelas banget kan, betapa buruknya ketujuh sifat di atas? Yuk, sama-sama kita berintrospeksi dan bersungguh-sungguh biar gak menjadi pribadi dengan tujuh sifat itu. Baca Juga Tak Sadar 5 Sifat Buruk Ini Bisa Buat Orang Lain Terganggu IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Apa yang terpikir oleh Anda saat mendengar kata “naif”? Kebanyakan orang menganggap naif sebagai sesuatu yang buruk. Padahal, naif memiliki arti luas yang bisa bermakna positif maupun negatif. Simak uraian berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut. Apa itu naif? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI naif memiliki dua arti. Pertama, naif artinya sangat bersahaja, tidak banyak tingkah, lugu karena usia muda dan kurang pengalaman, dan sederhana. Kedua, naif artinya celaka, bodoh, dan tidak masuk akal. Hal ini menunjukkan bahwa naif memiliki arti luas, bisa positif maupun negatif, tergantung kondisi atau situasinya. Lantas, menjadi orang naif itu baik atau buruk? Orang naif adalah orang yang polos, kurang pengalaman, kurang bijaksana, dan terlalu lurus. Pada kondisi tertentu, sifat ini mungkin terkesan buruk karena bisa sangat mudah percaya atau dimanfaatkan orang lain. Namun, pada beberapa kondisi, kenaifan tak selamanya buruk. Sifat ini bisa membawa rasa optimis terhadap sesuatu. Kenaifan Anda mungkin tampak sebagai itikad baik atau kebaikan hati bagi orang lain. Ciri-ciri orang naif Untuk lebih memahami apa itu naif, Anda perlu mengenali ciri-ciri orang naif berikut ini Mudah percaya dan terlalu percaya pada orang lain meskipun telah berkali-kali dibohongi Mudah tertipu Mudah dan sering dimanfaatkan orang lain Mudah dipengaruhi orang lain Kurang memiliki pengetahuan atau pengalaman dalam hidup Usia terlalu muda Sangat bergantung pada orang lain dan tidak dapat berfungsi tanpa orang lain Kurang mampu memahami pembicaraan Selalu terlindungi, misalnya memiliki orang tua yang overprotektif Takut menerima tantangan, tidak mau mengambil risiko, dan enggan keluar dari zona nyaman Sifat naif pada seseorang bisa dipengaruhi oleh usia. Anda mungkin memiliki sifat naif karena masih muda, sehingga kurang bijaksana dalam memandang sesuatu. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman saat masih muda juga bisa membuat seseorang menjadi naif. Sebuah penelitian yang dikutip Science Daily menyatakan bahwa orang yang lebih tua cenderung lebih baik dan lebih akurat dalam memperkirakan sesuatu dibandingkan anak muda. Pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak adalah faktor yang mendasarinya. Cara mengatasi sifat naif yang negatif Pada dasarnya, sifat naif bisa diubah. Anda mungkin khawatir sikap ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Untuk itu, Anda perlu menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi sesuatu tanpa mengurangi rasa optimisme atau kebaikan hati Anda. Berikut ini beberapa cara mengatasi sifat naif yang negatif sekaligus memperbaiki diri Anda Luangkan waktu untuk introspeksi diri serta mengenali perasaan dan pikiran Anda. Luangkan waktu sejenak untuk berpikir sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu. Luangkan waktu untuk berpikir dan melihat sesuatu dari segala sudut pandang sebelum mengambil keputusan. Tingkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati. Tingkatkan kesadaran, fokus, dan konsentrasi, serta hindari terhanyut dalam pikiran Mendengarkan dengan penuh perhatian. Tingkatkan pengetahuan dan pengalaman dengan membaca, mengikuti pelatihan atau webinar, mendengarkan podcast, atau melakukan hal-hal baru. Tetap percaya pada orang lain, tetapi belajarlah untuk mengenali tanda-tanda kebohongan orang lain agar tidak mudah dibohongi. Networking atau berikan kesempatan pada diri Anda untuk bertemu dan berkenalan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang. Jangan takut untuk mempercayai firasat Anda.. Catatan dari SehatQ Naif adalah suatu sifat yang bisa dimaknai dengan positif maupun negatif. Sifat yang terlalu naif mungkin membuat seseorang lebih mudah tertipu atau dimanfaatkan orang lain. Di satu sisi, kenaifan bisa membantu Anda lebih optimis dalam melihat sesuatu. Hal terpenting adalah terus belajar dan berani melihat dunia luar lebih luas agar pengetahuan dan pengalaman lebih kaya. Ini bisa menghindari Anda dari sifat naif yang negatif. Dengan begitu, Anda juga bisa lebih bijaksana dalam menyikapi sesuatu. Jika masih ada pertanyaan seputar apa itu naif atau masalah pada perilaku lainnya, Anda juga bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang! Fatele Tari Perang - niasoke Indonesia memiliki banyak suku yaitu sekitar suku bangsa menurut data BPS tahun 2010. Masing-masing suku memiliki ciri khas dan bahasa daerah yang berbeda-beda. Salah satunya adalah suku Nias yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Beginilah sikap dan perilaku masyarakat Nias yang berada di Kepulauan bekerjasama dan bergotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini dibuktikan dengan peribahasa nias atau amaidola “Aoha noro nilului wahea, aoha noro nilului waoso, alisi tafadaya-daya, hulu tafadaya-daya”.Gemar melaksanakan owasa pesta besar. Pada zaman dahulu owasa tidaklah sembarangan untuk dilaksanakan, kepada setiap orang yang telah melakukan owasa maka berhak mendapatkan gelar sanuhe Kepala. Namun pesta sekaran yang dimaksud seperti pesta pernikahan, kematian, kelahiran dan acara-acara ucapan syukur menghormati tamu, setiap tamu yang datang akan disuguhkan sirih afo sebagai wujud penghormatan kepada tamu tersebut. Afo sering kita temui di acara-acara penting adat dipuji, disanjung, dan sangat mempertahankan harga diri. Hal ini dapat dilihat dari peribahasa “Sokhi mate moroi aila” Labih baik mati daripada malu. Hal ini dapat diartikan secara postif maupun negatif. Secara positif diartikan masyarakat Nias adalah masyarakat yang berbudaya, bermatabat dan beradab, sehingga lebih baik mati untuk mempertahankan itu dari pada harus menanggung malu. Jika diartikan secara negatif, masyarakat Nias sulit maju, sulit berkembang dikarenakan mempertahankan gengsi dan harga berdamai, perilaku masyarakat yang penuh cinta kasih, rukun dan damai menjadi keseharian masyarakat Nias, ini dibuktikan dari kebiasaan masyarakat Nias yang suka berkumpul dengan keluarga besar. Mudah tersinggung, dalam hal yang menyangkut unsur suku dan adat istiadat apabila yang kurang sesuai ini bisa menjadi salah satu pemicu yang kuat untuk aturan, pada dasarnya masyarakat Nias memegang teguh budaya yang dimiliki dan taat aturan. Hal ini terbukti dari kebiasaan yang dilakukan masyarakat Nias dalam keseharan, mulai dari pernikahan, kelahiran, pemberian nama anak hingga kematian. Semua telah ditulis dalam aturan kebiasaan sesuai kesepakatan dan beberapa sikap dan perilaku masyarakat Nias yang berada di Kepulauan Nias. Mari Tampilkan Keunikan Nias dan Menjauhkan Sifat Buruk Tanö Niha memang tidak memiliki banyak kelebihan, tapi melalui ini saya menghimbau mari kita tnjolkan keunikan yang dimiliki oleh Tanö Niha. misalnya Soal pantai, di dunia ini sudah banyak pantai yang sangat bagus, terawat dengan baik, dan telah didukung oleh infrastruktur yang memadai, begitu juga kalau berbicara soal danau, di dunia ini sudah banyak danau yang indah-indah. Jadi, kalau kita ingin menarik perhatian turis ke Tanö Niha, Nias harus mencari dan menonjolkan hal-hal yang unik yang relatif susah ditemukan padanannya di luar Nias, misalnya, kehidupan tradisional yang masih dianut oleh sebagian masyarakat Nias, yang menurut kita suatu hal yang biasa saja, bisa menjadi hal yang luar biasa atau unik bagi orang luar. Coba perhatikan komunitas warga yang bisa hidup berdampingan dalam satu lokasi perumahan tradisional di Bawömataluo di Nias Selatan, apakah itu bukan suatu hal yang unik bila dikemas dengan kreatif? Keunikan-keunikan seperti inilah yang seharusnya digali, dikemas, dan ditawarkan untuk konsumsi orang luar. Setahu saya ada beberapa keunikan-keunikan yang memiliki prospek di Nias antara lain peninggalan budaya megalitik, perkampungan tradisional, kehidupan masyarakat seperti berburu babi hutan, harimbale, dan masih banyak lagi yang lain-lain. Jika kita mau menjual, misalnya, cara beburu babi hutan, maka proses dan prosedur berburu mulai dari persiapan, cara berkelompok, cara bekerjasama dalam mengejar buruan, sampai dengan pembagian hasil buruan adalah suatu hal yang sangat menarik dipertunjukkan. Bahkan kalau kita jujur kondisi data sekarang ini khususnya generasi sekarang, proses berburu ini termasuk langka dan banyak yang sudah tidak mengetahui, nah sudah pasti sangat menarik untuk diketahui oleh mereka dan apalagi kalau kita persembahkan dan dikemas menarik buat wisatawan. Bersama ini juga saya menyinggung ucapan yang pernah disampaikan oleh Bapak Agus Hardian Mendrofa, mantan Wakil Bupati Nias 2001-2006 dimana ada beberapa sifat-sifat khas orang Nias yang lebih sering menjadi penghambat daripada menjadi pendorong kemajuan. “Sebelum kita lahir, di Nias sudah ada penyakit AIDS. AIDS yang saya maksud adalah Angkuh, Iri, Dengki, dan Sombong. Dan sebelum ada ada HP Hand Phone, istilah SMS juga sudah ada di Nias, Susah Melihat Senang orang lain sebaliknya Senang Melihat Susah orang lain.” kita yakin bahwa bibit AIDS dan SMS ini, diakui atau tidak diakui, pasti dimiliki oleh semua orang Nias, tanpa terkecuali. “Saya sendiri memiliki bibit tersebut. Namun, upaya kita sekarang adalah bagaimana caranya agar sifat-sifat seperti ini dapat dihilangkan, paling tidak diminimalkan” loading...Selain berisi panduan, Al-Quran juga berisi peringatan. Di antaranya adalah peringatan atas sifat negatif atau sifat buruk yang ada dalam diri manusia. Foto ilustrasi/ist Selain berisi panduan, Al-Qur'an juga berisi peringatan. Di antaranya adalah peringatan atas sifat negatif atau sifat buruk yang ada dalam diri manusia. Sifat apa sajakah itu?Dirangkum dari berbagai sumber, berikut sifat-sifat buruk manusia yang tercantum dalam Al-Qur'an, dan seringkali diabaikan, yakni1. Suka mengeluhFirman Allah Ta'alaاِنَّ الۡاِنۡسَانَ خُلِقَ هَلُوۡعًا ۙ‏"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir." QS. Al-Ma’arij 19 Baca Juga Dari ayat di atas, dapat kita temukan salah satu sifat manusia yaitu suka berkeluh kesah, ketika menghadapi musibah dan masalah sekecil apa pun. Ini adalah sifat asal saat penciptaan manusia. Namun demikian, sebenarnya sifat ini memiliki hikmah ketika manusia diberi ujian. Masalah adalah salah satu ujian Allah untuk hamba-Nya. Dua hal yang tidak bersifat permanen di dunia ini dan sering menjadi masalah bagi hamba adalah kesehatan dan rezeki. Namun, perubahan siklus kesehatan dan rezeki bertujuan sebagai sarana yang selalu dekat dengan Allah akan selamat dari kelemahan karakteristik ini. Saat diuji, ia akan langsung menyerahkan diri kepada Allah dan memohon KikirDari ayat 19 surah Al-Ma’arij di atas juga dapat kita temukan sifat lain dari manusia, yaitu bersifat kikir. Manusia sangat tamak dan suka menumpuk-numpuk harta. Namun, jika dijalankan sesuai ajaran agama, menjauhi sifat tamak ini adalah jalan menuju tamak membuat manusia gemar mengumpulkan harta, namun agama menyuruh untuk menginfakkannya di jalan Allah, maka ia menjadi harga menuju surga. Mata ingin terus tidur saat waktu subuh, namun agama menyuruh untuk bangun dan menunaikan shalat subuh. Maka, jalan-jalan yang merupakan kebalikan dari sifat tercela adalah jalan menuju surga. Baca Juga 3. Sikap zalim dan Ta'ala berfirman “... sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” QS. Al-Ahzab 72.Kezaliman dan kebodohan manusia dalam ayat di atas disebabkan karena rusak dan kotornya bumi, karena pertumpahan darah dan ulah manusia itu sendiri yang tidak merawat bumi dan seisinya sesuai dengan ketentuan Tidak adil adalah tindakan yang terkadang kurang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kaum Madyan yang tidak berlaku adil, akhirnya diazab oleh Allah, seperti dalam firman-Nya, “Dan Syu'aib berkata, Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan.” QS. Hud 85.Betapa pun sulitnya menghindari tabiat yang sudah Allah lekatkan dalam diri manusia, dengan bertobat dan terus berdoa kepada-Nya, niscaya Allah meminimalkan karakter buruk tersebut dari dalam diri kita. Baca Juga Wallahu A'lam wid

sifat buruk orang nias