Untukgelombang kedua, semua mendarat di KAA, kemudian menuju Makkah. Tips Naik Pesawat Saat Berangkat Ibadah Haji. Pesawat yang digunakan untuk penerbangan haji adalah pesawat berbadan lebar. Mulai dari A330 yang berkapasitas 325 kursi hingga B747 yang berkapasitas 455 kursi. Sebagian jamaah diangkut oleh Garuda sebagian lain oleh Saudi Airlines. OperatorGSM, Axis, menggandeng Saudi Arabian Airlines menghadirkan komunikasi bagi jemaah haji asal Indonesia, agar para jemaah haji muda berkomunikasi mudah Padapandangan saya, ini adalah pakej umrah terbaik di Malaysia. 3. Pakej Umrah Zahafiz Travel. Sudah ramai kenalan saya yang pergi menunaikan umrah berulang kali menggunakan servis dari Zahafiz Travel. Alhamdulillah, ternyata kebanyakan dari mereka sangat berpuas hati dengan pengalaman ke sana. Walaupun dah kahwin & ada anak pun tak ada Youcan get much cheaper from that jugak via other airlines macam China Airlines, Vietnam Airlines, Saudi ni sceptical sikit so pilih la airlines yang ada prestasi sikit hihihi Ok terus lebur itinerary ke Rome or Japan sebab aku rasakan US ni lagi menggoda and menarik untuk diterokai. NaikSaudi Airlines, Rajapaksa Terbang Ke Singapura, Selanjutnya Ngincar Dubai. 14 July 2022. Masuk Gelombang 7, Kasus Harian Jepang Loncati Angka 90 Ribu. namun juga menawarkan performa tinggi dan kenyamanan sehingga menghadirkan pengalaman baru kepada konsumen untuk bermain mobile game,” ujar Aryo. Denganmengajak bocah ibadah umroh bersama dapat menjadi proses pembelajaran bersama antara ayah bunda dan anak. putra tentu akan belajar banyak dan memperoleh berbagai pengalaman berharga selama perjalanan ke Tanah Suci mulai ketika dari proses berbincang antar anggota keluarga, komunikasi bersama orang baru, berdamai dengan wO6rpWJ. r/travel r/travel is a community about exploring the world. Your pictures, questions, stories, or any good content is welcome. Clickbait, spam, memes, ads/selling/buying, brochures, classifieds, surveys or self-promotion will be removed. Members Online Follow Untuk Isu-isu Viral Kemaskini Terkini Follow VOCKET Dikenali dengan nama Z9 Elite Sdn Bhd sebelum ini, MYAirline Sdn Bhd tampil mengendalikan penerbangan pertamanya ke Langkawi, Kuching dan Kota Kinabalu pada 1 Disember BerkaitanPercutian Singkat Ke Sarawak, Ini 6 Tempat Wajib Singgah Di Kuching Pada Hujung MingguTaman Tema Air Pertama Di Langkawi Dilancarkan Menawarkan 12 Permainan MenarikLokasi Pelancongan Hebat Yang Anda Boleh Lawati Jika Berada Di Sabah Untuk pengetahuan anda, MyAirline merupakan syarikat penerbangan tambang murah kedua negara serta baru sahaja mendapat pengesahan daripada Malaysian Aviation Comission Maycom untuk menawarkan servis tambang murah mereka. Susulan penerbangan pertama MYAirlines semalam, seorang pengguna Facebook Abd Razak Abd Hamid telah berkongsi pengalamannya menaiki penerbangan ke Kuching menaiki perkongsiannya, proses check-in dan boarding sama seperti menaiki penerbangan lain tetapi sedikit kelam kabut, mungkin disebabkan ini syarikat penerbangan baharu dan hari pertama untuk penerbangan. Menurutnya lagi, tempat duduk kapal terbang tersebut kurang selesa dan ruang kaki sama standard untuk penerbangan tambang murah. Tambahnya, pramugari kelihatan kurang berketerampilan seperti rambut tidak disisip rapi. Walaupun ada sedikit kekurangan disebabkan baru beroperasi, dia berharap MYAirline ini dapat memberikan saingan hebat kepada syarikat penerbangan tambang murah lain serta meningkatkan mutu perkhidmatan mereka. Sekadar maklumat, Ketua Pegawai Eksekutif CEO MyAirline Rayner Teo mengatakan bahawa syarikat penerbangan itu juga merancang untuk terbang di rantau ASEAN selewat-lewatnya pada suku kedua tahun depan. Saudia lagi naikin penumpang Sebelum memilih terbang dengan saudia, saya sempat khawatir dengan pelayanan yang akan saya dapat selama pernerbangan, secara maskapai ini lumayan punya rating yang kurang baik diantara travel blogger yang pernah menggunakan maskapai ini. Komentar ini saya dapatkatkan umumnya dari blog pribadi atau dari website travelling seperti lonely planet atau tripadvisor. Walau memang ada juga yang mengaku lumayan puas dengan maskapai ini. Ruang Tunggu Bandara Sebelum menceritakan bagaimana pengalaman setelah naik kedalam kabin, makanan, layanan, seat dan sebagainya, saya cerita dulu kenapa sampai memilih saudi, padahal sebelumnya kan saya udah sering terbang bolah balik Kuala Lumpur - Hamburg dengan Emirates, terbang ke Kanada dengan KLM, terbang ke Berlin via Turki pakai maskapai terbaik Eropa, Turkish Airlines, atau mencoba naik Qatar yang jadi sponsornya Barcelona, serta yang paling parah tentunya pulang ke Indonsia pakai China Southern Airlines, dimana pengalamannya adalah yang terburuk dari seluruh maskapai yang pernah saya naiki. Kelas Business Saudia Alasan pertaman kenapa Saudia adalah karena memang harganya yang super murah. Ya, kali ini saya mau ke Uganda via Mesir, dan pesawat dari KL ke Mesir yang paling murah waktu saya cari adalah Saudia airlines. Dan ini sangat bisa dimaklumi karena memang mereka biasanya selalu penuh dengan orang yang pergi umrah, dan bisa banting harga untuk mereka yang mau transit lama di Jeddah. Jadi beda jauh dengan Emirates yang banting harga karena bagasinya sudah penuh dengan kargo, jadi bisa nurunin harga buat pax. Setidaknya begitulah jawaban yang pernah saya dapat di forum saat saya penasaran kenapa Emirates senang sekali ngasi harga spesial. Penumpang Saudia Umumnya Jamaah Umrah Baik, dari Banda Aceh, via Sultan Iskandar Muda Internasional Airport, saya naik AirAsia AK422. Sebenarnya kalau hari kamis ada dua penerbangan, pagi dan siang, tapi saya memutuskan untuk ambil yang pagi, karena kalau ambil yang siang beresiko tidak terkejar pesawat Saudianya, yang memang berangkat jam sore. Jam udah boarding, padahal saya baru akan tiba beberapa menit sebelumnya di KLIA2 dan butuh waktu yang cukup lama di imigrasi dan pindah ke terminal KLIA. Jadinya pilih penerbangan pagi cukup masuk akal, karena memang punya waktu yang lumayan lama untuk santai-santai di KLIA bisa coba wisata kuliner di bandara salah satunya. Inflight Food Saudia Setelah transit sekitar lima jam di KLIA, kami pun siap boarding kedalam pesawat Boeing 777-300 punya Saudia sendiri. Pesawat berkapasitas hampir 400 orang ini rupanya sudah berusia sekitar lima tahun, jadinya begitu masuk kedalam, tak ada yang spesial didalamnya. Interior seadanya, kursi tipis, dan perangkat AVODnya bisa dibilang kuno. Belum lagi menu hiburan yang sangat terbatas didalamnya, hanya ada beberapa film saja. Film yang terbaru yang layak nonton hanya Bourne. Yang lainnya entahlah, sepertinya mereka memang tidak fokus kemari. Tempat Duduk Saudia Sempit dan Tipis Pelayanan dari flight attendance gimana? Standart, gak jauh beda dengan yang punya China southern Airlines, tapi kebanyakan pramugarinya cewek pinoy, jadi tau sendiri lah cara mereka ngelayanin bagaimana. Datang kapan mau bagi makanan, sulit untuk senyum, kasar gitu dan kayaknya kerja gak iklas saja, tapi malas komentarin, mungkin yang jaga di bagian seat saya saja yang begitu tapi lihat yang lain begitu juga tampilannya. Makanan Saudia bagaimana? Lagi-lagi standar saja. Kita dikasi makan dua kali, pertama sekitar sejam setelah take off, dan yang kedua sekitar 1 jam sebelum landing, plus sekitar tiga kali mutar-mutar nawarin jus dan kopi atau the, sisanya saya tidak terlalu memperhatikan karena memilih untuk tidur. Kan ini penerbangannya malam. Prayer Place Inside Saudia Menu makanannya juga cukup standar, dan jujur saja kurang pas di lidah saya, lebih miilih menunya Emirates atau Turkish airlines, tapi tetap lebih baik dari menu China Southern bahkan dari menu KLM. Tapi untungnya sebagai muslim, saya gak perlu khawatir karena makanan yang disediakan oleh maskapai saudia itu semuanya halal, sama seperti yang ada di Emirates, Qatar, dan tentunya Garuda Indonesia. Oh iya, tentang makanan dalam penerbangan Saudia ini saya coba pre-booking via website beberapa hari sebelum terbang, tapi selalu gagal. Saya hanya bisa pilih kursi, sedangkan pilihan makanan selalu muncul error, ehmm. Transit Voucher Saudia Plusnya karena saya transitnya sekitar tujuh jam di jeddah, begitu turun dari pesawat, kita di jemput bus dan disitu langsung dipisah antara penumpang transit dengan penumpang umrah, masing-masing dijemput bus khusus. Kami yang transit masuk dalam satu bus dan dibawa ke terminal kedatangan Internasional. Disana kita diminta boarding pass dan diberikan voucher makan malam dinner, dan justru ini makanan yang paling enak, ini penampakannya. Hal lain yang saya dapat dalam pesawat ada confort kit yang terdiri dari blanket dan bantal, satu kotak khusus yang terdiri dari penutup mata, penutup telinga, kaus kaki, sikat gigi dan odol. Headsetnya diberikan sedikit lama setelah take off. Makanan yang Dibagikan Saat Transit Jarak antar kursinya lumayan, saya duduk di kursi 47J dan cukup renggang dengan kursi di depan saya. Kalau empuknya justru kalah jauh dengan bus antar kota antar provinsi di Aceh. Eh, ini kok bandingin deruk sama boh limeng ya? Hehe Baik, itu saja dulu pengalaman terbang dengan saudara SV835 dari KL ke Jeddah. Selanjutnya saya nunggu di bandara Jeddah beberapa jam sebelum terbang lagi ke Cairo dengan SV307. Kali ini kalau gak salah pakai Airbus330. Nantikan saja kisah selanjutnya. Ada yang sudah pernah naik Saudi Arabian Airlines? Mungkin banyak yang bingung kenapa kami memilih untuk naik airlines ini. Alasannya sangat simple untuk budget traveler seperti kami, yaitu cheap fare! 😉 Waktu sedang cari-cari tiket menuju Paris dengan menggunakan Skyscanner, airlines ini muncul di deretan paling atas dengan mode urutan berdasarkan harga dari yang terendah. Harga tiket yang kami dapatkan untuk penerbangan Singapore – Paris transit di Riyadh selama 4 jam adalah 320 USD per orang alias sekitar 3 juta rupiah our way to Paris!Kekhawatiran Adam waktu sadar bahwa kami bakal naik Saudi Air di bulan puasa adalah mereka tidak menyajikan makanan apalagi minuman beralkohol. Cetek banget ya alasannya? 😉 Namun ternyata kekhawatiran itu tidak terbukti karena kami disodori makanan dengan menu set lengkap 2 kali. Saya tidak menyentuh roti dan appetizer karena perut saya tidak muat lagi diisi makanan. Just for info, kami terbang dari Singapore jam 5 sore, dimana kami sudah makan 2 kali. Jadi total hari itu kami makan 4x, belum lagi ditambah dengan connecting flight tengah malam yang kemungkian menyajikan supper Arabian Airlines Seating ConfigurationPesawat yang kami naiki tipenya Boeing 777-200 dengan formasi tempat duduk per barisnya 3-4-3. Leg roomnya cukup luas. Layar monitor terpasang di belakang tempat duduk dengan teknologi layar sentuh, namun beberapa ada yang rusak. Hiburan yang tersedia seperti biasa adalah film-film layar lebar maupun TV series. Tidak terlalu up to date sih koleksinya. Kami sempat menonton The Hunger Games bersama-sama di layar masing-masing. Selain itu ada juga kamera yang terpasang di bagian depan dan bawah pesawat sehingga kami bisa melihat proses landingnya melalui layar on Saudi Airlines foodMengenai pelayanan, cukup unik karena sebagian kru pesawat tidak terlalu murah senyum. Pelayanannya sih oke, cuma itu muka-muka pramugarinya kurang ekspresif. Kebetulan kami dilayani oleh seorang pramugari yang lumayan ramah terhadap kami namun agak kurang sabaran terhadap rombongan yang tidak bisa berbahasa Inggris. Di sebelah kami ada rombongan besar yang kemungkinan hendak berangkat umroh. Belakangan baru diketahui mereka dari Indonesia. Kesalahpahaman terjadi saat pramugari bertanya, “Are you fasting?” Namun ibu-ibu yang sudah agak tua tersebut tidak mengerti dan tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut. Alhasil mereka disodori makanan & minuman. Belakangan mereka memanggil pramugara yang lewat kemudian bilang, “Puasa.” Beberapa pramugara sepertinya mengerti bahasa Melayu atau mungkin juga Indonesia sehingga mereka mengambil kembali makanan & minuman saat serving makanan yang kedua, yakni saat buka puasa, si pramugari yang melayani area kami itu bertanya kepada saya, “Do you speak their language?” Saya tanya, “Are they from Indonesia?” Dia sedikit bengong dan bilang, “From Singapore.” Hahaha….rupanya si pramugari tersebut sotoy mengira saya orang Singapore dan rombongan umroh tersebut juga dari Singapore, hanya karena kami berangkat dari Singapore. Akhirnya Adam yang duduk lebih dekat dengan rombongan tersebut bantu menterjemahkan, “Ibu mau ikan atau ayam?” Ibu-ibu tersebut kaget dan sempat kasak-kusuk menunjuk-nunjuk Adam. Mungkin heran dan takjub ada bule yang bisa berbahasa begitulah pengalaman kami naik Saudi Air untuk pertama kalinya. So far so good. Memang tidak se-high class Emirates, tapi dengan harga super murah tersebut, tanpa dikasih makanan pun sudah bisa dibilang murah. Kami booking tiket ini hanya minggu sebelum tanggal keberangkatan, bukan berbulan-bulan sebelumnya. Dugaan kami mereka jual tiket dengan harga murah karena memang pesawatnya masih banyak seat yang kosong sehingga saat flight banyak yang tidur selonjoran di deretan 3 kursi maupun 4 kursi. Tertarik untuk mencoba naik Saudi Air? 😉 Seiring dengan kerjasama terbaru GarudaMiles dengan maskapai partner SkyTeam - Saudi Airlines, kami mempersembahkan lebih banyak pilihan rute untuk penerbangan Award Ticket Anda. Tukarkan miles Anda dan nikmati pengalaman tak terlupakan menjelajahi kota favorit Anda di seluruh dunia. Berikut skema penukaran mileage untuk Award Ticket Saudi Airlines Rencanakan perjalanan Anda dan tukarkan mileage Anda untuk Award Ticket dengan mengunduh formulir di sini. Tukarkan mileage Anda dengan Award Ticket melalui langkah sederhana berikut ini Syarat & Ketentuan Proses penukaran Award Ticket untuk semua maskapai partner Garuda Indonesia hanya dapat dilakukan di Kantor Penjualan Garuda Indonesia Upgrade Award tidak berlaku untuk penerbangan maskapai partner SkyTeam Informasi selengkapnya, hubungi Call Center Garuda Indonesia di 0804 1807 807 atau 021 2351 9999, melayani 24 jam setiap hari.

pengalaman naik saudi airlines