Pemeriksaanprofil lipid dapat dilakukan dengan sampel serum maupun plasma, didahului dengan puasa. Puasa biasanya dilakukan 12 sampai 14 jam dengan tidak ada konsumsi makanan, kecuali air mineral. Puasa diharapkan dapat menggambarkan nilai pemeriksaan secara akurat.14 Spesimen stabil selama satu minggu pada suhu 2-8°C.
Asamamino demikian mungkin merupakan bentuk antara metabolik atau bagian dari suatu biomolekul bukan protein. Ada dua kelompok amino yang bukan merupakan pembentuk protein (Hart, dkk, 1983) : 1.Yang jarang didapatkan sebagai satuan pembentuk protein. 2.Yang sama sekali tidak merupakan satuan pembentuk protein. 59.
Mengapatranspor glukosa dan asam amino biasanya dilakukan dengan cara difusi dipermudah dengan protein transpor ? - 33553073 1. Masuk. Daftar. 1. Masuk. Daftar. Tanyakan pertanyaanmu. Sekolah Menengah Atas +5 poin. Terjawab Mengapa transpor glukosa dan asam amino biasanya dilakukan dengan cara difusi dipermudah dengan protein transpor ? 1
Diagnosisdiabetes melitus dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu, pemeriksaan glukosa plasma sewaktu, pemeriksaan glukosa darah puasa dan pemeriksaan dengan metode tes toleransi glukosa oral (TTGO). a. Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. b.
Bagaimanatranspor aktif digunakan dalam sel-sel yang melapisi usus kecil? Mekanisme transpor aktif, terutama di duodenum dan jejunum, menyerap sebagian besar protein sebagai produk pemecahannya, asam amino. Hampir semua (95 hingga 98 persen) protein dicerna dan diserap di usus kecil. Bagaimana cara glukosa melewati membran sel?
meningginyaglukosa dengan tiba-tiba, insulin (hormon yang diproduksi sel beta pankreas) berfungsi menyimpan glukosa (glikogen) dalam hati dan sel-sel otot. Jika kadar gula menurun maka simpanan glikogen akan kembali ke dalam darah. Proses ini membutuhkan glukagon. Glikogen yang disimpan dalam hati bisa bertahan 8-10 jam.
bL7othe. pipa kecil Bagaimana reabsorbsi glukosa dan asam amino di tubulus proksimal? Glukosa dan asam amino direabsorbsi melintasi membran apikal tubulus proksimal melalui transpor aktif sekunder yang digabungkan dengan natrium. Transpor glukosa Na+ dimediasi oleh protein transpor SGLUT2 dengan afinitas rendah dan berkapasitas tinggi. Bagaimana glukosa diserap kembali di PCT? Dalam keadaan normal, hingga 180 g/hari glukosa disaring oleh glomerulus ginjal dan hampir semuanya kemudian direabsorbsi di tubulus kontortus proksimal. Reabsorpsi ini dipengaruhi oleh dua protein sodium-dependent glucose cotransporter SGLT. Apa yang diserap kembali di PCT? Reabsorpsi adalah ketika air dan zat terlarut dalam PCT diangkut ke dalam aliran darah. Dalam PCT proses ini terjadi melalui transportasi massal. Tubulus proksimal mereabsorbsi sekitar 65% air, natrium, kalium dan klorida, 100% glukosa, 100% asam amino, dan 85-90% bikarbonat. Apa keuntungan dari reabsorpsi natrium di PCT? Manfaat lain dari reabsorpsi Na PCT? PCT selalu menyaring 65% Na! ketika aliran meningkat masih 65%, Ang II dapat mengubah pecahan RA’d tho! Di mana sebagian besar glukosa direabsorbsi di nefron? tubulus proksimal Mengapa glukosa tinggi pada gagal ginjal? Salah satu penyebab gagal ginjal adalah diabetes mellitus, suatu kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa gula darah. Seiring waktu, kadar gula yang tinggi dalam darah merusak jutaan unit penyaringan kecil di dalam setiap ginjal. Mengapa glukosa direabsorbsi di ginjal? Reabsorpsi glukosa ginjal adalah bagian dari fisiologi ginjal ginjal yang berhubungan dengan pengambilan glukosa yang disaring, mencegahnya menghilang dari tubuh melalui urin. Jika glukosa tidak diserap kembali oleh ginjal, ia muncul dalam urin, dalam kondisi yang dikenal sebagai glikosuria. Bagaimana glukosa diserap kembali dari nefron ke dalam darah? Dalam keadaan normal, hingga 180 g/hari glukosa disaring oleh glomerulus ginjal dan hampir semuanya kemudian direabsorbsi di tubulus kontortus proksimal. Reabsorpsi ini dipengaruhi oleh dua protein sodium-dependent glucose cotransporter SGLT. Bagaimana hiperglikemia mempengaruhi ginjal? Glukosa darah tinggi, juga disebut gula darah, dapat merusak pembuluh darah di ginjal Anda. Ketika pembuluh darah rusak, mereka tidak bekerja dengan baik. Banyak penderita diabetes juga mengalami tekanan darah tinggi, yang juga dapat merusak ginjal Anda. Bagaimana glukosa darah tinggi merusak ginjal? Diabetes dapat membahayakan ginjal dengan menyebabkan kerusakan pada Pembuluh darah di dalam ginjal Anda. Unit penyaringan ginjal diisi dengan pembuluh darah kecil. Seiring waktu, kadar gula yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembuluh ini menjadi sempit dan tersumbat. Mengapa glukosa diserap kembali ke dalam darah? Reabsorpsi Glukosa Selain peran penting mereka dalam glukoneogenesis, ginjal berkontribusi pada homeostasis glukosa dengan menyaring dan menyerap kembali glukosa. Dalam kondisi normal, ginjal mengambil glukosa sebanyak mungkin, membuat urin hampir bebas glukosa.
Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang30 Maret 2022 1618Halo Lantana, kakak coba bantu jawab ya. Proses reabsorbsi terjadi di tubulus kontortus proximal dan lengkung Henle. Proses pembentukan urin pada ginjal meliputi tiga tahapan, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Urin primer yang masih mengandung zat yang bermanfaat akan diserap kembali oleh kapiler peritubuler. Reabsorpsi terjadi pada tubulus kontortus proximal dan lengkung Henle. Reabsorpsi urin primer akan menghasilkan urin sekunder. Reabsorpsi dilakukan melalui dua cara, yaitu 1. Reabsorpsi obligat, yaitu reabsorpsi yang mutlak terjadi untuk mereabsorpsi air osmosis dan glukosa, asam amino, vitamin dan mineral transpor aktif pada tubulus kontortus proximal. 2. Reabsorpsi fakultatif, yaitu reabsorpsi yang terjadi sesuai kebutuhan tertentu, yaitu reabsorpsi air di lengkung Henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Jadi, proses reabsorbsi terjadi di tubulus kontortus proximal dan lengkung Henle. Semoga membantu yaa!
Feedback The Correct Answer Is Difusi Terfasilitasi Dengan Protein Transpor0% found this document useful 0 votes130 views5 pagesOriginal Title1Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes130 views5 pagesFeedback The Correct Answer Is Difusi Terfasilitasi Dengan Protein TransporOriginal Title1Jump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Organisme multiseluler mempunyai sistem transportasi yang melibatkan sel atau membran sel yang memiliki ketebalan 5 - 10 nm. Membran ini menghalangi gerak ion dan molekul melewati membran. Hal ini sangat penting untuk menjaga kestabilan pH, menjaga konsentrasi ion dalam sel, untuk kegiatan enzim, mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang bersifat racun, dan memasok ion-ion yang penting dalam kegiatan saraf dan otot. Pada dasarnya, hanya ada tiga macam gerakan lewat membran sel ini, yaitu difusi, osmosis, transpor aktif. Cara difusi dan cara osmosis tidak membutuhkan energi, sedangkan cara transpor aktif membutuhkan energi. Secara umum Transpor zat yang terjadi pada sel, baik antarsel maupun organel sel dapat melalui dua cara, yakni transpor pasif dan transpor aktif A. Transpor Pasif Transpor pasif merupakan transpor ion, molekul, senyawa dari luar atau dalam sel tanpa memerlukan energi. Zat-zat yang ditranspor bergerak dari daerah berkonsentrasi tinggi hingga daerah berkonsentrasi rendah. Proses transpor pasif ini dapat terjadi secara difusi dan osmosis. 1. Difusi Difusi adalah gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang tinggi ke daerah lain dengan konsentrasi lebih rendah yang disebabkan oleh energi kinetik molekul-molekul tersebut. Kecepatan difusi melalui membran sel tergantung pada perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan, daya larut partikel-partikel dalam lipid dan suhu. Di dalam sel, zat-zat yang memiliki berat molekul rendah dapat berdifusi melalui membran. Selama proses difusi ini zat yang terlarut dapat berpindah dari larutan berkonsentrasi tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah. Perpindahan zat ini terus terjadi sehingga tercapai keadaan setimbang, pada saat keadaan setimbang konsentrasi kedua larutan sama besar. Transpor difusi terdiri dari dua cara yaitu difusi dipermudah dengan protein dan difusi dipermudah dengan protein pembawa. Difusi dipermudah disebut juga difusi terfasilitasi. Pada proses difusi yang terfasilitasi oleh protein, molekul-molekul seperti asam amino, gula, tidak dapat melalui membran plasma. Akan tetapi, molekul tersebut melewati saluran yang dibentuk oleh suatu protein membran yang disebut protein integral. Difusi zat dipermudah dengan protein pembawa mirip dengan proses difusi dipermudah dengan protein. Letak perbedaannya, protein membran membentuk saluran dan mengikat molekul yang ditranspor. Protein ini dinamakan protein pembawa. Molekul yang ditranspor seperti glukosa dan asam amino berdifusi dan menurun sesuai gradien konsentrasinya. Gradien konsentrasi yang berbeda di antara dua tempat yakni luar sel dan dalam sel mengakibatkan proses difusi berlangsung dengan cepat. Proses difusi akan berjalan dengan lambat, apabila ukuran zat lebih besar. Termasuk juga wujud zat padat yang akan melambatkan terjadinya proses difusi dibandingkan wujud cair dan gas. Sementara itu, suhu yang tinggi akan membuat proses difusi berjalan lebih cepat. 2. Osmosis Selain berlangsung secara difusi, molekul zat dapat pula bergerak secara osmosis. Osmosis adalah perpindahan zat pelarut melalui membran selektif permeabel dari konsentrasi zat pelarut tinggi menuju konsentrasi zat pelarut rendah. Selektif permeabel artinya tidak semua molekul dapat melalui membran tersebut. Hanya molekul-molekul tertentu yang leluasa keluar masuk membran tersebut. Membran sel membatasi isi sel dengan lingkungan sekitarnya, namun demikian berbagai zat terlarut harus dapat keluar masuk sel untuk melangsungkan metabolisme sel. Suatu larutan yang memiliki zat pelarut berkonsentrasi tinggi akan memiliki zat terlarut berkonsentrasi rendah. Keadaan ini disebut hipotonik. Sebaliknya, larutan yang memiliki zat pelarut dengan konsentrasi rendah akan mempunyai zat terlarut berkonsentrasi tinggi. Kondisi yang demikian disebut hipertonik. Zat pelarut dan zat terlarut dapat pula berkonsentrasi sama dan dinamakan isotonik iso berarti sama. Proses osmosis pada sel hewan terjadi saat kondisi konsentrasi zat dalam sel dengan konsentrasi zat luar sel agar selalu sama. Apabila konsentrasi larutan sel lebih rendah dibandingkan konsentrasi lingkungan luarnya, air dalam sel akan keluar secara osmosis sehingga terjadi penyusutan sel atau krenasi, yang dapat menyebabkan sel mati. Jika konsentrasi larutan pada sel lebih tinggi dibandingkan lingkungan luarnya, air di luar sel akan masuk secara osmosis ke dalam sel sehingga mengkibatkan sel pecah atau terjadi hemolisis. 2. Transpor Aktif Adakalanya suatu partikel tidak dapat berdifusi karena terhalang oleh membran yang impermeabel tidak dapat ditembus. Namun, jika pada membran itu terdapat faktor pembantu, misalnya enzim yang menyebabkan terbukanya saluran pada protein integral, partikel tersebut dapat berdifusi tanpa melibatkan energi. Peristiwa ini disebut difusi terbantu/berfasilitas. Sebagian partikel diangkut melintasi membran dengan cara transpor aktif, yaitu dengan melibatkan sejumlah energi untuk pemindahan partikel dari larutan yang konsentrasinya lebih rendah hipotonis. Transpor aktif juga dilakukan jika membran memiliki tingkat permeabilitas yang sangat rendah terhadap partikel tertentu. Terdapat dua bentuk endositosis, yaitu fagositosis dan pinositosis. Fagositosis berasal dari kata fago, artinya makan karena menunjukkan seolah-olah sel sedang makan. Pinositosis berasal dari kata pinos, artinya minum karena seolah-olah menunjukkan sel sedang minum. Fagositosis dan pinositosis merupakan cara lain agar suatu zat dapat keluar masuk sel tanpa menembus membran plasma. Pada proses fagositosis terjadi tonjolan sitoplasma yang disebut pseudopodia menyelubungi suatu zat padat di luar sel. Pada suatu zat tersebut akan terbentuk membran yang terlepas dari membran plasma membentuk suatu kantong, disebut fagositik vakuola. Berbeda dengan fagositosis, pada proses pinositosis tidak terbentuk tonjolan protoplasma, tetapi cairan seolah-olah tertarik oleh membran, kemudian membran melakukan invaginasi melekuk ke bawah. Selanjutnya terlepas dari membran sel sehingga terbentuk satu vakuola. Zat yang terlibat dalam proses pinositosis biasanya berupa zat cair. Peristiwa fagositosis, misalnya terjadi pada sel darah putih terhadap bakteri atau penghancuran eritrosit tua dalam hati, limpa, dan sumsum merah oleh sel-sel retikuloendotelial. Pinositosis umumnya terjadi pada sel leukosit, sel ginjal, epitelium usus, makrofag hati, dan sel akar tumbuhan. Pada eksositosis mirip dengan endositosis tetapi berlawanan arahnya. Eksositosis terjadi apabila vakuola di dalam sitoplasma berfusi dengan membran plasma, kemudian isinya dikeluarkan ke cairan ekstraseluler. Beberapa hasil metabolisme seperti asam amino atau glukosa akan melintasi membran, masuk ke dalam sitosol. Apabila terdapat sisa-sisa lain yang tidak dapat dicerna maka akan dikeluarkan dari sel melalui proses eksositosis.
Dengan bersyukur kita telah melakukan akhlak terpuji, terhindar dari sifat tamak dan kufur nikmat, hati kita menjadi tentram dan bahagia. Cara kita bersyukur dapat dilakukan dengan mengakui segala kenikmatan dari Allah swt. Bersyukur dengan cara mendayagunakan nikmat Allah swt. Pada hal-hal yang diridhai-Nya, merupakan contoh perilaku syukur dengan? lisan amal hati ikhtiar Kunci jawabannya adalah B. amal. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, dengan bersyukur kita telah melakukan akhlak terpuji, terhindar dari sifat tamak dan kufur nikmat, hati kita menjadi tentram dan bahagia. cara kita bersyukur dapat dilakukan dengan mengakui segala kenikmatan dari allah swt. bersyukur dengan cara mendayagunakan nikmat allah swt. pada hal-hal yang diridhai-nya, merupakan contoh perilaku syukur dengan amal.
transpor glukosa dan asam amino biasanya dilakukan dengan cara